Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Upaya Menstimulus Pemuda Untuk Memahami Perannya

Apa yang harus di lakukan kaum muda? Kaum muda Indonesia adalah masa depan bangsa. Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang sangat diandalkan untuk mewujudkan cita - cita pencerahan kehidupan bangsa kita di masa depan. “The founding” Indonesia telah meletakkan dasar-dasar dan tujuan kebangsaan sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945.

Jelas, tujuan awal mendirikan Indonesia untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai cita - cita tersebut maka bangsa Indonesia telah pula bersepakat membangun kemerdekaan kebangsaan dalam susunan organisasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Negara Hukum yang bersifat demokratis dan sebagai Negara Demokrasi konstitusional, yang berdasarkan Pancasila.

Tentunya dalam upaya mewujudkan semua pasti banyak permasalahan, tantangan, hambatan, rintangan, dan bahkan ancaman yang harus dihadapi. Dimana masalah yang harus dihadapi ini beraneka ragam corak dan dimensi. Adapun masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu, banyak pula masalah-masalah baru yang terjadi sekarang ataupun yang akan datang di masa depan. Dalam menghadapi beraneka persoalan tersebut, selalu ada kecemasan, kekhawatiran, atau bahkan ketakutan, kekhawatiran sebagai akibat kelalaian atau kesalahan yang di lakukan atau sebagai akibat dari perkara yang berada di luar jangkauan kemampuan bangsa. semisalnya karena terjadinya bencana alam atau karena terjadinya krisis keuangan di negara lain yang berpengaruh terhadap perekonomian kita di dalam negeri.

Dalam perjalanan bangsa kita selama 100 tahun terakhir sejak kebangkitan nasional ataupun selama 10 tahun terakhir sejak reformasi dahulu, jika dibandingkan dengan sekarang maka jelas sudah banyak kemajuan yang telah kita capai, tetapi masih jauh lebih banyak lagi yang belum dan mesti kita kerjakan. dimana saking banyaknya permasalahan yang kita hadapi, terkadang orang cenderung larut dalam keluh kesah tentang kekurangan, kelemahan, dan ancaman-ancaman yang harus dihadapi yang seolah-olah tidak tersedia lagi jalan untuk keluar atau solusi untuk mengatasi keadaan tersebut. Terlebihnya pada empat tahun belakangan ini, demikian banyak bencana yang datang bertubi - tubi, baik karena faktor politik, sosial budaya dan lain sebagainya.

Bencana radikalisme yang melanda Indonesia saat ini tentu mengancam kedaulatan negara sebagai Bineka Tunggal Ika ( berbeda - beda tetap satu tujuan ). Keanekaragaman di Indonesia ini merupakan suatu kejatidirian sebagai bangsa yang merdeka dari segala penindasan, ketimpangan sosial dan lain-lain. Nah berkaitan dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, yang menuntut suatu kesatuan dalam berbangsa dan bernegara berdasarkan perbedaan suku, ras, etnis, maupun agama. Namun dengan hadirnya corak pemikiran, keyakinan yang fanatik terhadap agama telah mendobrak gerbang Indonesia sebagai NKRI. Maka dari itu, pemuda tentu turut berperan aktif dalam upaya menjaga keutuhan bangsa sebagaimana amanat dari konstitusi dan Pancasila tentunya. Dengan adanya pluralitas agama di indonesia bukan menjadikan pertentangan, namun sebagai suatu perbedaan yang akan menyatukan dalam suatu slogan yang di sebut sebagai bineka tunggal Ika.

Asumsi filosofis mengenai institusi pemuda yang diuraikan di atas melandasi fungsi dan tanggung jawab pemuda di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dalam konteks perlindungan terhadap kebebasan beragama dan penanganan konflik agama, peran pemuda dan kerja sama pemuda dan masyarakat sipil harus dikaitkan dengan filosofi yang mendasari eksistensi pemuda seperti disebutkan di atas. Mengaitkan kedua hal di atas, pemuda dan kebebasan beragama, sangat penting. Karena, bukankah salah satu tugas pemuda adalah pengawalan keamanan warga negara, termasuk ketika mereka menjalankan hak untuk bebas beragama?

Dan bukankah tugas pemuda lainnya adalah menjaga ketertiban sosial, yang antara lain berbentuk diselesaikannya berbagai konflik - termasuk konflik yang mengatasnamakan agama - secara damai? Kondisi darurat ini akan lebih terasa lagi jika kita mengingat dua hal sangat penting di Indonesia.

Pertama, realitas membuktikan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang terkenal religius, di mana agama memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, pada saat yang sama, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kelompok agama yang beragam. Karena alasan ini, sangat wajar jika berbagai konflik yang muncul dalam masyarakat mengatasnamakan agama. Tantangannya adalah bagaimana berbagai konflik itu diatasi dan diselesaikan secara damai, sehingga kebersamaan kita di Indonesia dapat terus berjalan secara harmonis.

Pada akhirnya, akan terlihat menarik juga untuk memikirkan kemungkinan membuat ranking kualitas kebebasan beragama di antara berbagai daerah di Tanah Air. Ini dimungkinkan karena Indonesia dicirikan antara lain oleh terkonsentrasinya pemeluk agama tertentu di daerah tertentu misalnya. 


Pemuda adalah kelompok masyarakat yang diberikan peluang untuk mengambil peran ini serta diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Demikianlah sebuah upaya meningkatkan pemahaman tentang kebangsaan kepada pemuda di negara Indonesia.

Sumber https://www.atomenulis.com/

Posting Komentar untuk "Upaya Menstimulus Pemuda Untuk Memahami Perannya"