Mengenal Lenin beserta Kiblat Pemikirannya
Nama lengkapnya Ilyich Ulyanov, tapi lebih terkenal dengan nama aliasnya, yakni Lenin. Lenin adalah seorang tokoh Komunis yang lahir pada 10 atau 22 April 1870 dan meninggal tanggal 21 Januari, tahun 1924. Didalam catatan sejarah dunia, Lenin dikenal sebagai seorang Ahli Teori Politik, Politisi dan Revolusioner Rusia.
Lenin adalah orang pertama yang mendirikan serta menjabat Kepala Pemerintahan di Rusia dari tahun 1917 sampai 1924. Dimana diperiode pemerintahannya, Rusia yang kemudian Uni Soviet dikendalikan oleh satu partai sosialis yang disebut Partai Komunis
Sebagai Pemimpin Partai Politik dan seorang yang mendirikan negara komunis Rusia. Tentunya Lenin memiliki kiblat pemikiran dan pergerakan yang dianutnya, dan itu tidak lain adalah aliran pemikiran Marxisme. Dengan kesetiaan dan konsistensinya dalam mengaplikasikan pemikiran Marx, Lenin kemudian berhasil meletakkan dasar-dasar politik Komunis secara praktik didalam perjalanan bernegaranya, yang dimana pada dasarnya sesudah dikemukakan Marx masih bersifat Utopis. Implementasi pemikiran ini dilakukan, baik secara pribadi maupun kelompok "Partai Komunis Rusia" oleh Lenin.
Pengembangan pemikiran Marx oleh Lenin lewat proses bernegaranya itu, diketahui bercampur baur dengan pemikiran Lenin sendiri yang kemudian pemikiran ini dikenal dengan istilah Leninisme. Leninisme digambarkan sebagai proses penerapan pemikiran Marx, namun dengan cara yang lebih formal dan teratur, dimana kelompok komunis dan kelompok proletariat dikoordinir secara sentralistik oleh negara dengan wujud negara Komunis, yang mengatur rakyat dan memfasilitasi masyarakat proletar sekaligus buru-buru kesemuanya berpangkal dari negara.
Pada dasarnya konsep Leninisme diatas ini, berangkat dari keyakinan Lenin yang berpendapat bahwa masyarakat tidak dapat berubah secara langsung, dari keadaan lama menjadi komunisme, tetapi pertama harus memulainya dengan memasuki fase sosialisme, dimana perhatian utamanya ialah bagaimana mengubah Rusia menjadi masyarakat sosialis. dan untuk mencapai itu, Lenin yakin bahwa Kediktatoran Proletariat, sangat diperlukan untuk menghadirkan tekanan pada kaum Borjuis sehingga dapat mengembangkan ekonomi sosialis.
Lenin, mendefinisikan sosialisme sebagai, Sebuah tatanan kooperatif beradab di mana alat-alat produksi dimiliki secara sosialis. Maka untuk mempercepat ekonomi ini harus diperluas hingga dapat menciptakan masyarakat yang berkelimpahan. Walaupun, di satu sisi ekonomi Russia didominasi oleh kaum Tani, namun kehadiran kapitalisme memonopoli di Russia, menurut Lenin itu berarti bahwa negara cukup berkembang secara material dan telah siap untuk pindah ke sosialisme.
Maka untuk menuju pada titik puncak dari apa yang digambarkan Lenin di atas, terlebihnya dibutuhkan upaya-upaya mengambil alih alat-alat produksi dan mensentralisasikan segala kepentingan masyarakat kedalam kekuasaan negara yang diwujudkan dengan bentuk Partai Negara yaitu yang dikenal Partai Komunis sebagai pusat komando atas tujuan tersebut. Sumber https://www.atomenulis.com/
Lenin adalah orang pertama yang mendirikan serta menjabat Kepala Pemerintahan di Rusia dari tahun 1917 sampai 1924. Dimana diperiode pemerintahannya, Rusia yang kemudian Uni Soviet dikendalikan oleh satu partai sosialis yang disebut Partai Komunis
Sebagai Pemimpin Partai Politik dan seorang yang mendirikan negara komunis Rusia. Tentunya Lenin memiliki kiblat pemikiran dan pergerakan yang dianutnya, dan itu tidak lain adalah aliran pemikiran Marxisme. Dengan kesetiaan dan konsistensinya dalam mengaplikasikan pemikiran Marx, Lenin kemudian berhasil meletakkan dasar-dasar politik Komunis secara praktik didalam perjalanan bernegaranya, yang dimana pada dasarnya sesudah dikemukakan Marx masih bersifat Utopis. Implementasi pemikiran ini dilakukan, baik secara pribadi maupun kelompok "Partai Komunis Rusia" oleh Lenin.
Pengembangan pemikiran Marx oleh Lenin lewat proses bernegaranya itu, diketahui bercampur baur dengan pemikiran Lenin sendiri yang kemudian pemikiran ini dikenal dengan istilah Leninisme. Leninisme digambarkan sebagai proses penerapan pemikiran Marx, namun dengan cara yang lebih formal dan teratur, dimana kelompok komunis dan kelompok proletariat dikoordinir secara sentralistik oleh negara dengan wujud negara Komunis, yang mengatur rakyat dan memfasilitasi masyarakat proletar sekaligus buru-buru kesemuanya berpangkal dari negara.
Pada dasarnya konsep Leninisme diatas ini, berangkat dari keyakinan Lenin yang berpendapat bahwa masyarakat tidak dapat berubah secara langsung, dari keadaan lama menjadi komunisme, tetapi pertama harus memulainya dengan memasuki fase sosialisme, dimana perhatian utamanya ialah bagaimana mengubah Rusia menjadi masyarakat sosialis. dan untuk mencapai itu, Lenin yakin bahwa Kediktatoran Proletariat, sangat diperlukan untuk menghadirkan tekanan pada kaum Borjuis sehingga dapat mengembangkan ekonomi sosialis.
Lenin, mendefinisikan sosialisme sebagai, Sebuah tatanan kooperatif beradab di mana alat-alat produksi dimiliki secara sosialis. Maka untuk mempercepat ekonomi ini harus diperluas hingga dapat menciptakan masyarakat yang berkelimpahan. Walaupun, di satu sisi ekonomi Russia didominasi oleh kaum Tani, namun kehadiran kapitalisme memonopoli di Russia, menurut Lenin itu berarti bahwa negara cukup berkembang secara material dan telah siap untuk pindah ke sosialisme.
Maka untuk menuju pada titik puncak dari apa yang digambarkan Lenin di atas, terlebihnya dibutuhkan upaya-upaya mengambil alih alat-alat produksi dan mensentralisasikan segala kepentingan masyarakat kedalam kekuasaan negara yang diwujudkan dengan bentuk Partai Negara yaitu yang dikenal Partai Komunis sebagai pusat komando atas tujuan tersebut.
Posting Komentar untuk "Mengenal Lenin beserta Kiblat Pemikirannya"