Tips Atasi Pengaruh Buruk Media Sosial (MEDSOS)
Saya tidak berniat menulis efek positif media massa terkait kemenangan Presiden kemarin, atau apa yang membuat kegagalan komunikasi pemerintah akhir-akhir ini, namun ingin melihat lebih spesifik bagaimana menyelesaikan problematika dan pengaruh media sosial terhadap masyarakat.
Mengutip perkataan Jurgen Habermas, media massa sekarang adalah sebagai 'dari kapitalis oleh kapitalis dan untuk kapitalis'. Dengan kata lain, cerobong informasi di era modern telah mengalami goncangan komersialisasi, dimana kita sadari bahwa media massa bukanlah platfrom yang berdiri atas nilai kebijaksanaan untuk memilah apakah suatu berita itu baik disebarkan ke masyarakat atau tidak. Melainkan berdiri atas keuntungan finansial dengan menimbang apakah beritanya bisa viral atau tidak.
Sehingga dengan kondisi ini membuat massa lebih tertarik kepada media sosial (MEDSOS), akibatnya pengaruh media sosial (MEDSOS) seperti, youtube, facebook, instagram dan twitter selalu diyakini memiliki kekuatan besar dalam pembentukan opini publik. Dengan begitu pula kebenaran masih susah untuk di kontrol, karena dengan sajian media sosial yang bebas tanpa memandang seseorang atau kelompok masyarakat yang dipengaruhi atau yang mempengaruhi pola pikir sekaligus tingkah laku sosial itu siap menerimanya atau tidak.
Maka pertanyaannya masih adakah media massa yang berpihak kepada kebenaran? Atau apakah media massa masih mampu berperan sebagai penyalur kebenaran dalam tatanan masyarakat modern dewasa kini? Atau Apakah ada cara menyelesaikan potensi problem dari media sosial?
Sebab dengan kondisi media massa yang hilang taring edukasinya ini, maka berakibat buruk dimana pada akhirnya sebagian besar orang meragukan berita-berita yang berseliweran karena tidak ada jaminan kebenaran dari berita yang disediakan itu. Dimana khalayak menjadi pasif dalam menerima media massa.
Jadi apa yang harus dilakukan untuk meruntuhkan kokohnya kondisi ini ?
Sejauh yang diketahui, untuk memperbaiki kegagalan media massa atau menahan laju pengaruh media sosial tidak dapat dilakukan hanya dengan sekedar menyalahkan masyarakat yang tidak mampu memfilter informasi, namun lebih kepada kampanye yang bersifat strukturalis. Dimana bukan hanya masyarakat dan pelaku sosmed yang di edukasi akan tetapi juga kepada insan pers yang meliput.
Terlebih sekarang kita harus sepakat bilamana peran media mainstream ( televisi, koran dan radio) dan insan pers (jurnalis, wartawan) masih dibutuhkan masyarakat yang masih mengharapkan informasi yang benar sesuai data, fakta dan terferivikasi yang disajikan, tak lupa pula yang bernilai edukasi (positif). Melalui peran pemerintah, diharapkan dapat menjadikan media mainstream untuk mengambil peran sebagi rumah komunikasi dan kontrol sosial serta menjadi harapan pembangunan bangsa lewat kekuatan informasi bernilai yang disajikan.
Kenapa media mainstream? Sebab media mainstream mempunyai aturan main yang sangat ketat dalam proses penyajian berita karena kelayakan sebuah informasi untuk diberitakan menjadi konsumso publik melalui proses panjang, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Berkaitan dengan peran para jurnalistik di media mainstream sekiranya ditingkatkan menjadi profesional dengan penerapan etika jurnalistik dan pengawasan kode etik yang ketat.
Sumber https://www.atomenulis.com/
Mengutip perkataan Jurgen Habermas, media massa sekarang adalah sebagai 'dari kapitalis oleh kapitalis dan untuk kapitalis'. Dengan kata lain, cerobong informasi di era modern telah mengalami goncangan komersialisasi, dimana kita sadari bahwa media massa bukanlah platfrom yang berdiri atas nilai kebijaksanaan untuk memilah apakah suatu berita itu baik disebarkan ke masyarakat atau tidak. Melainkan berdiri atas keuntungan finansial dengan menimbang apakah beritanya bisa viral atau tidak.
Sehingga dengan kondisi ini membuat massa lebih tertarik kepada media sosial (MEDSOS), akibatnya pengaruh media sosial (MEDSOS) seperti, youtube, facebook, instagram dan twitter selalu diyakini memiliki kekuatan besar dalam pembentukan opini publik. Dengan begitu pula kebenaran masih susah untuk di kontrol, karena dengan sajian media sosial yang bebas tanpa memandang seseorang atau kelompok masyarakat yang dipengaruhi atau yang mempengaruhi pola pikir sekaligus tingkah laku sosial itu siap menerimanya atau tidak.
Maka pertanyaannya masih adakah media massa yang berpihak kepada kebenaran? Atau apakah media massa masih mampu berperan sebagai penyalur kebenaran dalam tatanan masyarakat modern dewasa kini? Atau Apakah ada cara menyelesaikan potensi problem dari media sosial?
Sebab dengan kondisi media massa yang hilang taring edukasinya ini, maka berakibat buruk dimana pada akhirnya sebagian besar orang meragukan berita-berita yang berseliweran karena tidak ada jaminan kebenaran dari berita yang disediakan itu. Dimana khalayak menjadi pasif dalam menerima media massa.
Jadi apa yang harus dilakukan untuk meruntuhkan kokohnya kondisi ini ?
Sejauh yang diketahui, untuk memperbaiki kegagalan media massa atau menahan laju pengaruh media sosial tidak dapat dilakukan hanya dengan sekedar menyalahkan masyarakat yang tidak mampu memfilter informasi, namun lebih kepada kampanye yang bersifat strukturalis. Dimana bukan hanya masyarakat dan pelaku sosmed yang di edukasi akan tetapi juga kepada insan pers yang meliput.
Terlebih sekarang kita harus sepakat bilamana peran media mainstream ( televisi, koran dan radio) dan insan pers (jurnalis, wartawan) masih dibutuhkan masyarakat yang masih mengharapkan informasi yang benar sesuai data, fakta dan terferivikasi yang disajikan, tak lupa pula yang bernilai edukasi (positif). Melalui peran pemerintah, diharapkan dapat menjadikan media mainstream untuk mengambil peran sebagi rumah komunikasi dan kontrol sosial serta menjadi harapan pembangunan bangsa lewat kekuatan informasi bernilai yang disajikan.
Kenapa media mainstream? Sebab media mainstream mempunyai aturan main yang sangat ketat dalam proses penyajian berita karena kelayakan sebuah informasi untuk diberitakan menjadi konsumso publik melalui proses panjang, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Berkaitan dengan peran para jurnalistik di media mainstream sekiranya ditingkatkan menjadi profesional dengan penerapan etika jurnalistik dan pengawasan kode etik yang ketat.
Posting Komentar untuk "Tips Atasi Pengaruh Buruk Media Sosial (MEDSOS)"